MEMPERSIAPKAN MENTAL MENJADI ORANG TUA
Berselang satu menit, status berubah. Itulah akad nikah. Meski sebentar, namun mengubah segalanya. Yang tadinya jomblo, kini statusnya menikah. Yang tadinya single, kini menjadi suami dan istri. Satu tahap setelah itu, “orang tua”; ayah-ibu, ayah-bunda.
Menjadi orang tua ialah keniscayaan bagi akang-teteh yang sudah menikah nantinya. Selain mengubah status, saat anak lahir juga membawa perubahan pada berbabagi sisi kehidupan. Apakah dari aspek pribadi, pasangan, keuangan, bentuk tubuh, dan masih banyak hal.
Untuk itu, kami akan bagikan spesial bagi akang-teteh list persiapan mental yang harus diperhatikan oleh akang-teteh. Berikut lima poin soal persiapan mental menjadi orang tua.
Bertambahnya peran
Status Ibu, status Ayah mempunyai tanggung jawab tersendiri yang mengiringi. Dimulai saat sang Ibu hamil hingga lahir. Kondisi kehamilan yang arus senantiasa dijaga. Membantu menjaga nutrisi juga kondisi mental sang calon Ibu membutuhkan peran serta calon Ayah. Mengingatkan, memberikan perhatian lebih, dan masih banyak hal
Saat sudah lahir, kelucuan bayi yang baru lahir juga diiringi dengan berbagai urusan terkait sang bayi. Ibu yang baru saja melahirkan, tentunya membutuhkan waktu untuk pulih. Karena itu, peran ayah sangat penting untuk mengambil peran-peran yang biasa dikerjakan istri hingga istri pulih. Mulai mencuci pakaian sang bayi, pakaian akang sendiri, dan tentunya pakaian istri.
Namun, tenang saja, kelelahan-kelelahan tersebut akan tergantikan oleh satu senyuman lucu dari sang anak dan bertambahnya cinta dari pasangan. Tak jarang, anak menjadi sebab bertumbuh-tambah cinta antar pasangan. Selamat!
Perubahan bentuk tubuh
Sudah pasti, bagi kebanyakan perempuan maupun laki-laki, akan mengalami perubahan bentuk tubuh saat sudah menikah. Terutama bagi teteh saat sudah melahirkan anak nantinya. Akibatnya, mungkin akan timbul rasa kurang percaya diri.
Namun, tenang saja. Banyak upaya yang bisa dilakukan oleh teteh untuk menjaga bentuk tubuh. Mungkin berat, namun, dengan dukungan dari suami, pastinya teteh akan semangat untuk melakukan berbagai aktivitas untuk mengembalikan bentuk tubuh. Mulai dari olah raga hingga menjaga asupan
Prioritas keuangan
Perbedaan prioritas dalam perencanaan keuangan juga pasti akan berubah. Tentu saja, pengeluaran akan meningkat. Budget yang sebelumnya bisa dipakai untuk makan di luar, kini mungkin harus digunakan untuk makanan bayi. Sebelumnya, yang bisa shoping baju sebulan sekali, kini harus mengalah untuk keperluan pakaian bayi.
Kondisi seperti itu merupakan hal niscaya bagi akang-teteh saat sudah berkeluarga nanti. Namun, semua itu akan terbalas saat anak dewasa nanti. Untuk jangka pendek, bagi akang-teteh yang yakin, kehadiran buah hati juga akan mengundang rizki yang lebih banyak lagi.
Gimana kanag-teteh, udah siap jadi orang tua? Lebih lengkapnya soal gambaran menjadi orang tua, simpelnya, bisa akang-teteh tanyakan pada orang tua akang-teteh. Mereka dengan sukarela akan mebagikan ilmu dan pengalamannya pada akang-teteh.