SELAMAT HARI AYAH NASIONAL
Apa yang akang-teteh inget soal ayah akang-teteh? Jahilnya? Marahnya? Atau tertawa meledeknya? Apapun yang akang-teteh ingat tentang ayahnya akang-teteh, pastinya membuat akang-teteh rindu bertemu kan? Memang, ayah dan ibu mempunyai caranya tersendiri dalam mengungkapkan rasa cinta dan sayangnya.
Namun, tak terasa, status ayah itu akan melekat pula pada akang nantinya. Tak terasa, pernikahan sudah bertahun dan anak pertama pun lahir. Apa yang akang bayangkan saat momen itu tiba? Apakah akang sudah siap menyandang status Ayah tersebut.
Dulu, kala Ayah akang-teteh pulang terlambat di hari kerjanya, betapa kecewanya. Dulu, saat ayah akang-teteh lupa dengan janjinya, betapa kecewanya. Padahal, Ayah akang-teteh telah menjelaskan alasannya, namun akang-teteh sayangnya belum mengerti persoalan. Kini, masanya akang menjadi ayah, sudah siapkah menghadapi momen tersebut?
Dulu juga, saat ayah baru pulang kerja di tepat waktunya, akang-teteh dengan teganya menagih janji seterbukanya pintu. Tak peduli Ayah baru saja menghela napas karena terlepas dari beban kerjanya, belum sempat duduk, akang-teteh menodongnya dengan menagih janji. Tak mengerti persoalan, namun, begitulah akang-teteh, kita semua selaku anak, tak mengerti.
Kini, lintasan peritiwa itu berkelebatan kembali dalam ingatan dan bayangan di benak kita. Sudahkah akang siap? Mari persiapkan diri menjadi Ayah. Keniscayaan selaku anak Adam dan menikah untuk memiliki keturunan. Siap menerima kesenangan saat mendapatinya selamat pada hari kelahiran. Namun, siap pula menerima berbagai tanggung jawab yang mengiringi status Ayah.
Selamat mengingati, selamat memaknai kata “Ayah” dalam berbagai dimensinya. Selamat Hari Ayah, 12 November 2018. Mari nikmati kebersamaan bersama Ayah, bersama anak dari kita selaku Ayah di Rumah Makan Ponyo.