Story

AGAR RILEKS DAN TIDAK STRESS JELANG PERNIKAHAN

agar rileks dan tidak stress jelang pernikahan

Dag dig dug jelang pernikahan, wajar lah ya. Akan-teteh akan menghadapi momen yang luar biasa, ditunggu-tunggu dan akan berjumpa dengan semua kawan, sahabat, dan tentunya keluarga besar. Selain itu, mungkin bagi akang yang akan menikah banyak cerita soal keseleo lidah saat ijab-kabul. Belum lagi persoalan yang mungkin menghadang saat sudah menikah nanti.Buat teteh, mungkin penyebab dag dig dug nya sedikit berbeda. Kekhawatiran saat menjadi istri. Khawatir suami nantinya tak terima dengan kekurangan diri. Mungkin teteh belum bisa memasak, mungkin teteh khawatir karena belum terbayang bagaimana kalau sudah menjadi ibu nantinya.

Intinya, banyak hal yang mungkin menjadi penyebab akang-teteh deg-deg-an jelang pernikahan. Sebenarnya, hal itu wajar. Namun, tetap perlu akang-teteh sikapi dengan bijak. Jangan sampai justru menjadi penyebab stress. Masa iya, menjelang hari bahagia malah stress.

Nah, untuk itu, kami akan berbagi tips agar akang-teteh bisa menyikapi dan menghadapi berbagai penyebab kemungkinan stress. Dengan begitu, momen hari pernikahan yang indah bisa dinikmati dari awal hingga akhir.

Jangan tolak rasa khawatir tersebut dan terima

agar rileks dan tidak stress jelang pernikahanTak jarang, menjelang pernikahan, mucul kekhawatiran-kekhawatiran yang tak perlu. Soal penerimaan pasangan, ketakutan mengecewakan pasangan setelah menikah, khawatir tak bisa menjadi istri atau suami yang baik, dan lain sebagainya.

Nah, buat akang-teteh, hendaknya menyikapi itu dengan bijaksana. Pertama, syukuri dan terima rasa khawatir itu. Kemudian konversi kekhawatiran tersebut menjadi aktivitas positif. Jika memang merasa takut tak sanggup menjadi istri yang baik, maka cari tahu bagaimana pasangan yang sudah berpengalaman bagaimana mengatasi permasalahan tersebut. Paling dekat yang bisa ditanyai tentunya orang tua akang-teteh.

Dengan begitu, bukan berarti kekhawatiran akan hilang begitu saja. Faktor penyebab lainnya mungkin menjadi sumbernya. Namun, setidaknya, kekhawatiran dapat terkurangi.

Komunikasi dengan calon suami atau istri dua arah

agar rileks dan tidak stress jelang pernikahanNah, ini ialah poin penting. Kekhawatiran soal hari-H atau hari-hari setelahnya bisa akang-teteh tanyakan langsung ke calonnya akang-teteh. Apakah benar, calon suami teteh perlu istri masak tiap hari atau mungkin gak terima kalau istrinya gak bisa masak misalnya.

Nah, tambahan untuk soal hari H, penting juga untuk saling komunikasi dengan keluarga calon. Soal seserahan, soal konsep acara, jumlah undangan. Semua bisa dibicarakan dengan baik-baik. Tentunya, dengan komunikasi yang baik, kekhwatiran akan berkurang dengan sendirinya.

Komentar