Story

Asal Usul Nama “Prasmanan” dan Budaya Makan di Sunda

Kalau kamu sering datang ke acara pernikahan, syukuran, atau hajatan di Indonesia—terutama di Tanah Sunda—pasti sudah akrab banget dengan istilah “prasmanan.” Tapi, pernah nggak sih kamu penasaran: asal usul prasmanan itu dari mana? Dan kenapa jadi begitu akrab dalam budaya makan masyarakat Sunda?

Nah, yuk kita ulik sama-sama sejarah dan budayanya!

Apa Itu Prasmanan?

Secara sederhana, prasmanan adalah cara penyajian makanan di mana semua hidangan diletakkan di meja panjang, dan tamu bebas mengambil sendiri makanan yang diinginkan. Konsep ini fleksibel, praktis, dan cocok untuk menjamu tamu dalam jumlah besar.

Tapi, ternyata kata prasmanan sendiri bukan berasal dari bahasa Sunda atau Jawa. Melainkan… dari bahasa Belanda!

Asal Usul Prasmanan: Pengaruh Kolonial Belanda

Kata “prasmanan” berasal dari kata Belanda “buffet à la Prasman”—mengacu pada gaya penyajian yang diperkenalkan oleh seorang pejabat Belanda bernama De Prasman (walau sosok ini belum jelas secara historis, cerita ini sudah beredar sejak zaman Hindia Belanda).

Konsep ini muncul karena orang Belanda lebih suka makanan disajikan secara terbuka dan mandiri. Tidak seperti gaya makan tradisional Nusantara yang serba dilayani, mereka justru ingin lebih efisien, terutama di acara resmi atau pertemuan besar.

Dari sinilah, gaya makan ini kemudian menyebar dan diserap oleh masyarakat lokal dengan istilah “prasmanan”.

Prasmanan dan Budaya Makan Orang Sunda

Orang Sunda terkenal dengan budaya silih asih dan gotong royong. Dalam acara pernikahan atau selamatan, prasmanan menjadi pilihan favorit karena:

  • Semua tamu bisa makan bareng tanpa harus menunggu disajikan satu-satu.
  • Menu yang disajikan biasanya lengkap: dari nasi, lauk pauk khas Sunda seperti ayam goreng, pepes, sambal, hingga sayur asem.
  • Tamu bebas memilih makanan sesuai selera.

Selain itu, budaya makan bersama di Sunda juga dikenal dengan istilah “botram”, yaitu makan rame-rame di satu tempat, biasanya lesehan dan makanan dibawa dari rumah masing-masing. Botram dan prasmanan, meskipun berbeda bentuk, punya semangat yang sama: kebersamaan.

Kesimpulan

Jadi, kalau kamu penasaran dengan asal usul prasmanan, ternyata istilah ini berasal dari pengaruh Belanda dan berkembang jadi bagian penting dari tradisi makan masyarakat Indonesia, khususnya Sunda. Prasmanan bukan cuma soal cara penyajian, tapi juga tentang nilai kebersamaan, kesederhanaan, dan kenyamanan saat menjamu tamu.

Nah, Hubungi Kami kalau kamu sedang merencanakan pernikahan atau acara besar, dan ingin menyajikan prasmanan khas Sunda yang lezat, lengkap, dan tertata rapi, kami sangat merekomendasikan wedding di Restoran Ponyo.

Penasaran seperti apa konsep prasmanan khas Sunda yang lengkap dan lezat?
Baca juga: Cara Memilih Catering Pernikahan yang Sesuai Budget dan Selera

Komentar